Sekilas info tentang Mangga Muda dan Kandungannya

 Nah, kali ini saya akan mbahas mangga. Yang saya sukai dari buah mangga ini ketika masih setengah matang. Orang Jawa menyebutnya ‘kemampo’ tidak terlalu manis dan tidak terlalu kecut juga, ada sensasi ‘kress’ ketika digigit membuat mangga itu segar ‘refreshing’. Jenis mangga ini juga banyak ada mangga gadung yang ukurannya besar derajat kemanisan ketika matang pun enak, tidak eneg kemanisan, mangga manalagi (ketika dibelah dibagi dua, bagian intinya mempunyai titik coklat transparan yang hampir menyerupai madu, itu adalah gula dan mangga manalagi ini rasanya manis apalagi kalo udah mateng rasanya akan manis bingitts, mangga indramayu yang biasa dibuat rujak sama orang jawa barat.

mangga yang ada di swalayan

Terkait kandungan nutrisi dari mangga, mari kita lihat hipotesis saya ya. Sebenarnya saya belum pernah ‘mengoperasi’ kandungan mangga. Dulu waktu kuliah hasrat saya tentang bahan pangan baru ada setelah saya lulus “leh”. Tapi gak papa ya saya coba belajar dari google dan menganalisa sendiri berbekal dari ilmu yang sudah saya pelajari di jaman kuliah dulu.

Mangga, buah tropis yang banyak sekali dijumpai sekarang, ya lagi musim soalnya. Komponen buah mangga yang paling banyak adalah air dan karbohidrat (termasuk di dalamnya serat). Buah dan sayur memiliki kandungan karbohidrat, Jenis karbohidrat pada sayuran dan buah ini sangat bervariasi ada gula (sukrosa, fruktosa, glukosa), serat larut ( pektin) serat tidak larut (selulosa). 

Berdasarkan literatur website yang saya baca kandungan mangga muda ini lebih banyak mengandung pati a.k.a karbohidrat, yaitu selulosa dan pektin serta memiliki kandungan gula yang lebih rendah dibanding mangga matang 

PENCIT (mangga muda)

( ya eya lahh rasanya aja kecut). Sehingga jumlah kalorinya pun lebih sedikit dibanding mangga matang. Ketika sudah matang kandungan gula yang ada padamangga akan meningkat. Kandungan gula yang ada pada mangga ini didominasi oleh gula golongan SUKROSA (hwidih sama kaya gula tebu). Gula sukrosa ini sangat mudah meningkatkan gula darah pada tubuh sehingga hati hati bagi pengidap Diabetes untuk mengkonsumsi buah mangga. Kandungan gula dalam mangga berkisar 7-12 %. Namun jenis mangga manis dapat mencapai 16 – 18 %. Jaadi logikanya kalo mangga muda yang belum terasa manis kandungan gulanya akan dibawah 10% (hehehe mencari pembenaran euy). 

mangga manalagi

Mangga juga sumber betakaroten, kalium dan vitamin C yang baik.  Nah berbicara tentang vitamin C, kandungan vitamin C pada mangga setengah matang lebih tinggi dibanding mangga matang. Tapi ingak ingak ting, senyawa vitamin C ini sangat mudah teroksidasi a.k.a hilang jadi setelah ngupas mangga harus langsung dimakankalo ga mau ketinggalan sama vitamin C. Tapi berbanding terbalik sama kandungan vitamin C, kadar betakaroten mannga muda lebih sedikit dibanding mangga matang,

Mangga memiliki sifat antioksidan berkat kandungan vitamin A, dan senyawa flavonoid. Dengan sifat antioksidannya ini, mangga dapat melindungi sel dari serangan radikal bebas. Sementara kandungan serat pada mangga terdiri atas serat pangan larut, yaitu pektin dan serat pangan tidak larut, yaitu selulosa.

Menilik dari kalori dari mangga (tapi berbagai sumber juga berbeda pula jumlah kalorinya) ini hanya sebagai pandangan saja ya. Pada buah mangga ranum segar energi/ kalori nya adalah 73 Kal per 100 gram  dengan kadar vitamin C 41 mg. Pada setiap mangga muda mengandung energi sebesar 66 Kal dengan kandungan vitamin C sebesar 65 mg. Sebagian besar energi dari mangga berasal dari karbohidrat berupa gula (ini kalo sudah matang ya) yang membuatnya terasa manis. Sedangkan di mangga muda energi nya lebih rendah karena mangga muda lebih banyak mengandung pati, yang akan berubah menjadi gula dalam proses pematangan.

Mangga juga sumber betakaroten, kalium dan vitamin C yang baik. Mangga memiliki sifat antioksidan berkat kandungan vitamin A, C, dan senyawa flavonoid. Dengan sifat antioksidannya ini, mangga dapat melindungi sel dari serangan radikal bebas. Sementara kandungan serat pada mangga terdiri atas serat pangan larut, yaitu pektin dan serat pangan tidak larut, yaitu selulosa.