Kali ini saya membuat post tentang IELTS. Ini sebenarnya tentang pengalaman suami saya, saya sebagai pihak ketiga yang menjadi penyemangat :).
Sebelumnya suami saya mencari informasi tentang penyedia kursus IELTS in, di Jakarta terdapat beberapa kursus IELTS seperti IDP, IALF, WLC, Kapland, Walstreet Institute, dan LBI-UI. Saya akan me-review beberapa yang saya sebutkan diatas berdasarkan kebutuhan suami saya yang notabene sedang mencari kerja sehingga mencari keleluasaan waktu.
Mencari tempat kursus yang ideal
Saya akan membandingkan 4 lembaga kursus IELTS yaitu IDP, IALF, LBI-UI, dan WLC.
1. IALF
Pros : Pengajar Native dan Sarana Penunjang lengkap (memiliki perpustakaan dan lab. bahasa)
Cons : Sistem ajar per kelas/ sistem modul dan waktu kursus kurang fleksibel misalnya saya mengambil kursus hari Senin, Rabu, dan Jumat, jika Rabu saya tidak mengikuti kelas maka bahan ajar hari Rabu tidak dapat digantikan ke hari yang lain.
2. IDP
Pros : Pengajar bukan Native dan hanya membuka kelas Workshop jadi masuk kursus selama 1 minggu selama 5 hari misalnya hari Senin sampai Jumat sebelum pelaksanaan tes IELTS dimulai dan biaya nya Rp. 1.200.000,00
Cons : Waktunya sangat singkat, tidak disarankan untuk pemula kecuali yang sudah terbiasa dengan tes IELTS
3. UI-LBI
Pros : Dari segi biaya, lebih terjangkau dari kedua lembaga kursus yang saya sebutkan diatas. Lokasi kursus ada di 2 tempat, di Salemba dan Depok
Cons : Pengajar bukan Native dan 1 kelas ada 30 orang. Sistem ajar juga per modul
Akhirnya setelah mencari - cari terus mana yang sesuai dengan kebutuhan maka tertambatlah suami saya di WLC, berikut alasan mengapa suami saya fixed kursus IELTS di sini.
4. WLC
Pros :
Suami saya ikut kursus mulai bulan November 2014, secara intensif 3x seminggu mengambil paket 40 jam. Dalam 3x seminggu itu suami saya masuk kelas benar-benar fleksibel dalam hal waktu dan menyesuaikan waktu luangnya. Kadang ada waktu pagi, kadang juga malem, dan kadang sore yang terpenting sesuai dengan jadwal yang diberikan dari WLC dan konfirm sebelumnya kalau mau mengikuti kelas.
Suami saya menyelesaikan paket 40 jam sekitar awal Januari 2015. Setelah selesai, suami saya mencoba mengambil try out di WLC dengan membayar RP. 400.000,00 untuk full package (listening, reading, speaking dan writing). Hasil yang didapat lumayan, dapet nilai 6 secara keseluruhan. Suami saya lalu menambah lagi paket 10 jam untuk persiapan tes IELTS tanggal 31 Januari 2015, sambil berharap ada peningkatan jadi 6,5.
Tiap bagian ada titik kritis yang susah contohnya di bagian writing dan reading kita harus benar benar stick to the time, time management kita harus bagus. Di bagian writing terdiri dari 2 section dimana kita harus menjelaskan tentang diagram atau gambar atau flowchart dengan minimum kata 200 hingga 399 kata dan bagian kedua kita harus bisa mengarang suatu tema yang telah ditentukan dengan minimum 500 kata selama 20 menit. Di bagian speaking kita juga harus berbicara dalam suatu tema tertentu dalam waktu 2 menit, selama 2 menit itu kita harus bisa menjelaskan tanpa harus keluar dari tema, dan secara terstruktur dengan gaya bahasa academic. Mengenai listening, kita harus fokus mendengarkan apa yang orang bicarakan, logat British itu sangat berbeda dengan logat Amerika. Jadi biasakanlah nonton film British untuk bisa mencerna apa yang dibicarakan.
Setelah drilling yang cukup mantap di bagian writing dan speaking akhirnya tanggal 31 Januari suami saya memantapkan diri ikut tes. Ehm tes nya cukup menegangkan, kuncinya janganlah tegang dan panik karena akan merusak suasana dan ketenangan pikiran, tarik nafas dan baca bismillah..
Setelah penantian kurang lebih 2 minggu, akhirnya sekitar tanggal 14 Februari hasil tes IELTS keluar, dan Alhamdulilah dengan 1 kali tes hasilnya cukup memuaskan dan memenuhi syarat untuk mendaftar beasiswa dan universitas yang suami saya tuju.
Begitulah dengan berusaha setiap hari dan terus dibarengi dengan do'a insya Allah hasilnya akan memuaskan :)
Sebelumnya suami saya mencari informasi tentang penyedia kursus IELTS in, di Jakarta terdapat beberapa kursus IELTS seperti IDP, IALF, WLC, Kapland, Walstreet Institute, dan LBI-UI. Saya akan me-review beberapa yang saya sebutkan diatas berdasarkan kebutuhan suami saya yang notabene sedang mencari kerja sehingga mencari keleluasaan waktu.
Mencari tempat kursus yang ideal
Saya akan membandingkan 4 lembaga kursus IELTS yaitu IDP, IALF, LBI-UI, dan WLC.
1. IALF
Pros : Pengajar Native dan Sarana Penunjang lengkap (memiliki perpustakaan dan lab. bahasa)
Cons : Sistem ajar per kelas/ sistem modul dan waktu kursus kurang fleksibel misalnya saya mengambil kursus hari Senin, Rabu, dan Jumat, jika Rabu saya tidak mengikuti kelas maka bahan ajar hari Rabu tidak dapat digantikan ke hari yang lain.
2. IDP
Pros : Pengajar bukan Native dan hanya membuka kelas Workshop jadi masuk kursus selama 1 minggu selama 5 hari misalnya hari Senin sampai Jumat sebelum pelaksanaan tes IELTS dimulai dan biaya nya Rp. 1.200.000,00
Cons : Waktunya sangat singkat, tidak disarankan untuk pemula kecuali yang sudah terbiasa dengan tes IELTS
3. UI-LBI
Pros : Dari segi biaya, lebih terjangkau dari kedua lembaga kursus yang saya sebutkan diatas. Lokasi kursus ada di 2 tempat, di Salemba dan Depok
Cons : Pengajar bukan Native dan 1 kelas ada 30 orang. Sistem ajar juga per modul
Akhirnya setelah mencari - cari terus mana yang sesuai dengan kebutuhan maka tertambatlah suami saya di WLC, berikut alasan mengapa suami saya fixed kursus IELTS di sini.
4. WLC
Pros :
- Pengajar Native (Mr. Nigel Vickers), beliau juga berpengalaman sebagai pengajar IELTS lebih dari 15 tahun di IALF. Mr. Nigel juga merupakan salah satu examiner di IELTS. Lokasi WLC berada di Jakarta Timur - Jatinegara.
- Waktu belajar di WLC ini sangat sangat fleksibel. Ada kelas pagi dan malam, kalau tidak bisa masuk pagi bisa diganti kelas malam. Kelas available setiap hari selasa - sabtu.
- Tidak memakai sistem modul, jadi kapanpun kita bisa 'start the class' tanpa harus menunggu gelombang berikutnya. Sistem modul diganti dengan sistem latihan. MAteri kursus adalah latihan-latihan- dan latihan untuk speaking, listening, writing dan reading.
- Setiap hari ada PR Writing jadi kalau dikerjakan dengan tekun setiap hari maka akan secara signifikan dapat meng-improve writing skills untuk mendapatkan skor minimum 6 (untuk writing)
Suami saya ikut kursus mulai bulan November 2014, secara intensif 3x seminggu mengambil paket 40 jam. Dalam 3x seminggu itu suami saya masuk kelas benar-benar fleksibel dalam hal waktu dan menyesuaikan waktu luangnya. Kadang ada waktu pagi, kadang juga malem, dan kadang sore yang terpenting sesuai dengan jadwal yang diberikan dari WLC dan konfirm sebelumnya kalau mau mengikuti kelas.
Suami saya menyelesaikan paket 40 jam sekitar awal Januari 2015. Setelah selesai, suami saya mencoba mengambil try out di WLC dengan membayar RP. 400.000,00 untuk full package (listening, reading, speaking dan writing). Hasil yang didapat lumayan, dapet nilai 6 secara keseluruhan. Suami saya lalu menambah lagi paket 10 jam untuk persiapan tes IELTS tanggal 31 Januari 2015, sambil berharap ada peningkatan jadi 6,5.
Tiap bagian ada titik kritis yang susah contohnya di bagian writing dan reading kita harus benar benar stick to the time, time management kita harus bagus. Di bagian writing terdiri dari 2 section dimana kita harus menjelaskan tentang diagram atau gambar atau flowchart dengan minimum kata 200 hingga 399 kata dan bagian kedua kita harus bisa mengarang suatu tema yang telah ditentukan dengan minimum 500 kata selama 20 menit. Di bagian speaking kita juga harus berbicara dalam suatu tema tertentu dalam waktu 2 menit, selama 2 menit itu kita harus bisa menjelaskan tanpa harus keluar dari tema, dan secara terstruktur dengan gaya bahasa academic. Mengenai listening, kita harus fokus mendengarkan apa yang orang bicarakan, logat British itu sangat berbeda dengan logat Amerika. Jadi biasakanlah nonton film British untuk bisa mencerna apa yang dibicarakan.
Setelah drilling yang cukup mantap di bagian writing dan speaking akhirnya tanggal 31 Januari suami saya memantapkan diri ikut tes. Ehm tes nya cukup menegangkan, kuncinya janganlah tegang dan panik karena akan merusak suasana dan ketenangan pikiran, tarik nafas dan baca bismillah..
Setelah penantian kurang lebih 2 minggu, akhirnya sekitar tanggal 14 Februari hasil tes IELTS keluar, dan Alhamdulilah dengan 1 kali tes hasilnya cukup memuaskan dan memenuhi syarat untuk mendaftar beasiswa dan universitas yang suami saya tuju.
Begitulah dengan berusaha setiap hari dan terus dibarengi dengan do'a insya Allah hasilnya akan memuaskan :)
Dear mba Meidina,
BalasHapusSaya mau tanya, apakah kita bisa ikut try out IELTS di WLC tanpa pernah ikut workshop di sana sebelumnya? Saya baru selesai preparation class di IALF tetapi tidak ada fasilitas try out di sana.
Terima kasih sebelumnya.
Dear Mb Mila,
Hapusbisa mba langsung ikut try outnya saja, untuk info lebih lanjut dihubungi saja pihak WLC mungkin ada informasi yang lbih baru lagi
Mba... WLC itu dmna yah tepat'a ? Kbtulan saya lagi mncari kursus untuk ielts yg sesuai buget,, dan sya juga tinggal d rawamangun.. Brpa biaya kursus'a ? Mhon info'a mba.. ;)
HapusDear mb Nurul,
HapusWorld Language Centre (WLC) itu ada di daerah jatinegara, digoogling aj mb untuk lebih tepatnya, waktu tahun 2014 biaya kursusnya total sekitqr 5 juta untuk 50x pertemuan, smg bisa membantu
Salam
Meidina
Mbk meidina, kebetulan saya juga masih nyari2 tempat kursus ielts.. IELTS preparation course di WLC sekelas brp orang ya mbak? Dan jadwalnya bisa nentuin sendiri?
BalasHapusMohon infonya mbak..terimakasih sebelumnya :)
BalasHapusSatu kelas rata rata ada 8-10 orang, jadwal bisa nentuin sendiri mb :)
HapusOh iya mbk, mau nanya lagi hhe..kan di tulisan mbak meidina bilang kalau suaminya bisa masuk kelas pagi, sore atau malem. Nah itu harus persetujuan semua temen sekelas atau nanti gabung sama kelas yg lain ya mbak kalau fleksibel kayak gtu? Yg ngajar pasti native ya mbak? Maaf ya mbk banyak nanya..hhe
BalasHapusTerimakasih mas, insyaallah nanti disampaikan..salam juga buat mbk meidina..hhe
BalasHapusSalam kenal mba meidina dan mas dimas :) terima kasih postingannya sangat membantu untuk saya yang sedang mencari kursus ielts yang berkualitas dan terjangkau. Backgroundnya adalah saya sudah memiliki basis english yang cukup lumayan, tp hanya ingin ambil kursus untuk refresher atau persiapan test ielts nya saja. Mau tanya, apakah try out yg disediakan seperti simulasi test yg sesungguhnya dengan prediction result yg real, bukan hanya berupa placement test yg biasanya hanya 40min? Dan setelah mengikuti test yg real, apakah pelajaran yang kita dapat sesuai dengan soal2 test ieltsnya? Mohon info-nya ya. Terima kasih banyak :)
BalasHapusSaya sudah coba contact kenomor yang di web bbrp kali minggu lalu. Tp tidak ada yang angkat. Apakah tempat ini hanya buka di hari2 tertentu? Saya tertarik bgt untuk coba tryout disini. Kebetulan rmh jauh di bsd jadi mau tanya2 via telfon dl instead of langsung kesana
BalasHapusSiap mas! Thanks much mas dimas dan mba meidina 😁
BalasHapusmas dimas boleh saya minta emailnya, banyak hal mau saya tanyakan untuk hal ini, bahagia rasanya membaca postingan share untuk kemajuan english anda mas,, salam vino dari aceh. (gamvinozavino@gmail.com)
BalasHapusmbak mau tanya WLC itu lokasi pasnya dmn ya? krn no telp yg ada di web nya tidak ada yg angkat...thnx
BalasHapusSaya sdh ke lokasi, ternyata tempatnya sudah tutup, tdk ada info lbh lanjut apakah pindah tempat atau tutup selamanya... ada yg pnya info?
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNice sharing! Izin numpang lapak untuk menaruh informasi ya. Punya IPK 3.0, lulusan S-1 & dibawah 35 tahun? Kami menjamin anda untuk memperoleh IELTS 7.5 & mendapatkan beasiswa 100% diluar negeri. 3000+ alumni sejak 1996, kuliah di 4 benua. Untuk tes institusional IELTS gratis & info beasiswa: 0813 1663 4102
BalasHapus