a. Jatuh cintalah kembali kepada suami Anda, buatlah surat cinta yang menjadikan Anda memiliki “alasan kuat” bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak Anda. Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
Saya membuat surat 'cinta' saya pada suami saya, kita semua sedang berjalan menjalani kisah rumah tangga kami. dan respon suami saya positif. Saya rasa saya ingin responnya agak lebay seperti yang ada di film-film romantis tapi nyatanya tidak (wkwkwkwk). Tapi, bagaimanapun juga saya telah jatuh cinta hari demi hari dengannya karena Allah SWT. Saya jatuh cinta dari pengambilan keputusannya, dari responnya, tindakannya untuk keluarga ini.
b. Lihatlah anak-anak Anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
Potensi Danish :
- Kemauan kuat sulit untuk digoyahkan mengarah ke konsistensi
- Komunikatif
- Memiliki kasih sayang kepada yang lebih kecil darinya misal: adik sepupunya umur 2 bulan
- Jarang mengeluh terhadap kondisi dirinya kecuali terkena trauma yang hebat seperti terjatuh, terluka dan berdarah
c. Lihatlah diri Anda, silakan cari kekuatan potensi diri Anda.
Potensi dan kekuatan dari diri saya, tak banyak.. saya masih melihat diri saya banyak kekurangan. Saya akan lebih mudah menjabarkannya bila diminta.
Namun disini adalah potensi diri saya, hmm..
- pembelajar
- menahan diri/ tidak terlalu memuaskan diri, bersyukur apa yang dipunya saat ini
d. Lihat lingkungan di mana Anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan Anda?
Saya tinggal di kompleks perumahan dimana masih berbaur dengan lahan kosong yang cukup memberi saya udara dan lingkungan hijau sehingga mata dan hati menjadi sejuk. Bekasi utara termasuk salah satu daerah yang padat penduduknya begitupun ketika saya melakukan kontrol dokter ke rumah sakit terdekat, rumah sakitnya begitu ramai dan penuh.
Sebelumnya, saya memiliki pengalaman tinggal sebentar di kondisi lingkungan yang nyaman, tertib, dan teratur tidak begitu padat kotanya. Munchen, saya tinggal sebentar di kota tersebut. Kota ini menampilkan suasana yang hangat pada muslim, pada orang asing, nyaman untuk bermukmim disini, fasilitas kesehatan juga sangat nyaman dan pendidikan juga. Namun untuk bersosialisasi saya mengalami kendala karena saya tidak fasih dengan bahasa Jerman.
Pengalaman tinggal di dua kota yang berbeda membuat saya berpikir dan merenung, bagi diri saya pribadi, lingkungan sekarang saya tinggal memberikan saya komunitas dan ruang, bagi anak saya tumbuh kembanganya menjadi pribadi yang sosialis, berteman dan bermain dengan tetangga rumahnya dan membuatnya nyaman.
Menurut saya, saya harus ekstra sabar dalam berada di fasilitas umum seperti rumah sakit, dan krl. 2 kota yang berbeda membuat saya bisa berpikir, menjadi lebih sabar dan pengertian. Namun apabila pemerintah dapat meningkatkan kualitas fasilitas umumnya saya yakin pribadi pribadi di Bekasi ini akan menjadi pribadi yang toleran.
Adakah Anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga Anda dihadirkan di sini?
Saya masih mencarinya, namun ketika di Jerman, keluarga saya merasa bermanfaat. Kebetulan saya suka memasak, hobi yang saya salurkan menjadi kenyamanan bagi diri saya, meskipun masih belum pro. suami saya akhirnya mengundang teman-teman indonesia untuk makan di apartemen kecil kami. Saya juga menjadi tim masak di grup pengajian saya disana, meskipun kontribusi saya tidak maksimal.
Namun di Bekasi, saya masih meraba, dan mencari saya masih merenungkan apa arti keluarga kecil saya disini, mungkin saat ini keluarga saya dapat memberi kegembiraan, dan nuansa ramai di rumah mertua saya, dan rumah orang tua saya. Danish anak saya merupakan cucu yang ditunggu - tunggu oleh ortu saya.