Kamis, 14 Desember 2017

Kemandirian Day 10

Memakai kaos kaki dan sepatu sendiri. Saya gembira Danish untuk berangkat sekolah semuanyaa dilakukan dengan sendiri, termasuk memasang kaos kaki dan sepatu, hal yang sangat berbeda yg saya temui ketika sepulang sekolah. Ketika berangkat dia seakan punya energi untuk melakukan semuanya sendiri. Nah ketika pulang sekolah seolah energi positifnya hilang, pun dikala dia memasuki rumah. Saya rsa apakah dia kesepian hanya berdua di rumah dengan saya. 
Melanjutkan kegiatan memakai kaos dan sepatu, dia lakukan dengan sangat tertib dan tangkas. Pertama dia masukkan kaki kanannya ke kaos kaki.
kemudian dilanjutkan dengan kaki kirinya, seperti gambar dibawah.
Setelah itu sepatunya yg sebelah kanan.

Terakhir sepatu bagian kiri dia selesaikan.


Proses ini dilalui dngan cepat oleh Danish, namun terkadang ada juga berhentinya, ketika dia melamun. Waktunya saya mengingatkannya ketika dia sudah berhenti agak lama dan diam saja. Saya lupa bertanya dia sedang memikirkan apa, jika ada kesempatan mungkin saya akan menanyakannya. 

Kemandirian Day 9

mencopot kaos kaki sendiri adalah tema Siang ini.  Seperti terlihat pada gambar, Danish masih merasa ogah ogahan untuk melepasnya dengan cara saya yaitu menggunakan tangan dari ujung atas kaos kaki melewati tumitnya. Dia memilih menggunakan kaki nya, meskipun itu kelihatan tidak enak sekali bagi saya. Karena dia tidakk mengikuti arahan saya yg kemarin. Namun saya menahan diri untuk tidak berkomentas dan menghargai keputusan yg dia pilih. Dia tetap meminta saya untuk melepas kaos kaki yang satu. 


saya masih bingung dan masih belum memahami pola pikir Danish untuk melepas kaos kakinya sendiri, sehingga saya mengikutinya.

Seperti gambar diatas dia mencoba mencopot kaos kakinya. 

Jumat, 08 Desember 2017

Kemandirian Day 4

Setelah saya amati beberapa hari ini dalam mengkhususkan diri kedalam kemandirian di ranah berpakaian dan berkaos kaki. Saya rasa Danish berhasil melewati tahapan berpakaian dengan tipe kaos dan celana kaos, sedangkan memakai kaos kaki saya rasa dia berhasil di kala pagi hari akan berangkat sekolah. Danish sudah mempunyai keinginan untuk memakainya sendiri, meskipun masih sering saya ingatkan.
Namun hal ini masih menyendat di kala pakaiannya bertipe kancing seperti seragam sekolah, hem dan celana jeans yang memiliki pengait. Kadang kala mungkin Danish memiliki perasaan malas menaklukkan pakaiannya, sehingga dia masih malas memakainya sendiri.
Kalau sudah begini saya akan memberikan penawaran, sperti contohnya "Danish mau memakai baju atau celana?". ini artinya dia akan memilih dia akan memakai sendiri yang mana, akhir - akhir ini dia lebih sering memilih memakai celana. Karena saya sudah menjelaskan bagaimana cara mengaitkan pengait celana jeans di perutnya dengan cara seksama. Artinya saya memberitahu nya dengan jelas, tidak berupa omelan, gerutu, bahkan nada tinggi (hal ini pernah saya alami ketika saya tidak tahu bagaimana menghadapi Danish yang tidak mau mengikuti arahan saya dan tidak mengerti bagaimana cara berkomunikasi yang benar. Saya terus mengawasi Danish memakai celana (saya tidak menyambi dengan kegiatan yang lain).
Setelah dia memilih saya akan pakaikan sisanya. Misalkan dia memilih celana maka saya akan memakaikan baju atasannya. 

Selasa, 05 Desember 2017

Kemandirian Day 3

Terkadang melatih kemandirian juga tidak seratus persen berhasil. Mood yang berubah membuat dia tidak ingin melakukan apapun kecuali menangis dan merengek.
Seperti contoh kasus pada saat pulang sekolah. Kali ini Danish mood nya sedang tidak baik. Sehabis sampai di rumah, dia merengek tidak jelas. kemudian membuka sepatu tapi tidak kaos kakinya.
Dia masih merengek
Saya bertanya, Ayo Danish kaos kakinya dibuka.. Danish tetap merengek, sepertinya moodnya sedang jelek
Saya menanyakan bagaimana perasaannya sekarang. Dia mengatakan bahwa dia ingin temannya di sekolah untuk bermain dengannya di rumah.
Di satu sisi hal ini menimbulkan masalah baru yaitu dia mmerasa kesepian di rumah sehingga dia tidak ingin melakukan apa apa selain merengek.
Namun, saya dekap dan saya beri pengertian bahwa temannya masih mau istirahat di rumah besok kita akan bertemu dan bermain lagi di sekolah. Sepertinya dia masih belum terpuaskan kemudian dia menangis. yang terfokus pada pikirannya bukanlah mencopot kaos kakinya lagi.. Saya biarkan di a menangis hingga dia tenang sembari saya mencopot kaos kakinya.
Ketika masuk rumah pun dia juga masih menangis namun hal ini akan hilang dengan sendirinya. 

Senin, 04 Desember 2017

Kemandirian Day 2

Hari ini Danish mempelajari kemandirian dalam hal memakai baju dan celana jeans. Pada awalnya dia menolak, dia meminta untuk dipakaikan. Saya terdiam sejenak. memikirkan langkah apa yang harus dilakukan. memaksakan kehendak saya dengan bentakan ? seperti yang pernah saya alami, atau dengan ancaman (ini yang paling sering saya terapkan). Sepertinya bukan hal yang bagus untuk diterapkan dalam keseharian.

Mengap

Kemudian saya menggali informasi darinya mengapa dia tida ingin memakai baju sendiri. "Kenapa Danish tidak memakai baju sendiri ?". Dari pertanyaan ini akhirnya saya mengerti alasannya. "Danish, ga tau cara makainya. oh.. akhirnya dengan membantunya kali ini saya menjelaskan tahapan tahapan memakai celana dalam. Cara masuknya dari sebelah mana, pakai kaki kanan dahulu. Kemudian saya membiarkannya sambil tetap mengawasi memakai Celana jeans.Tiba saatnya mengancingkan celana jeans. Danish mengutarakan pendapatnya tentang ketidak tahuan mengancingkan celana jeans. Akhirnya saya beri arahan dan ternyata dia sukses mengancingkan baju nya sendiri saya hanya membantu pada bagian atas kancing kerahnya saja. Selebihnya semua dilakukan oleh Danish. 

Dari sini saya mengerti tentang menanyakan pendapatnya. Ternyata sifat kemandirian pada diri Danish sudah ada, fitrahnya sudah ada tinggal saya dan suami yang mencoba memupuknya. saya takjub! Danish tidak mengerti caranya untuk memakai baju dan celana sehingga dia tidak mau memakai baju sendiri. Dengan pengawasan dari saya dia punya rasa percaya diri untuk mengenakan bajunya, sambil terkadang bertanya kepada saya "Ini bener bu?". "Iya bener". ucap saya.

Sabtu, 02 Desember 2017

Kemandirian Day 1


Saya baru sadar dan tahu ternyata anak usia mulai dari 1 tahun sudah bisa diajarkan dengan konsep mandiri. Jujur, selama ini pola saya membentuk Danish salah, Danish dibentuk dari pola asuh campuran, pola asuh versiku dan versi orang tua suami, karena kami tinggal berdekatan. Pola asuh orang tua suami, seperti orang tua jaman dahulu yang 'memanjakan' seperti menyuapi, memakaikan dan akhirnya saya ikut ikutan. Setelah saya pergi ke Jerman. Disana saya melihat pengalaman yg sangat berbeda dalam memperlakukan anak. Anak diajarkan konsep kemandirian ketika di sekolah dan ketika bersama orang tuanya. Dan ketika di IIP saya juga baru tahu ternyata mendidik anak dapat dimulai dari anak berumur satu tahun, hal ini bisa jadi modal saya kelak ketika anak kedua saya lahir. 


Yang menjadi PR saya adalah bagaimana membentuk kemandirian anaka sulung saya yang sudah terlanjur salah. Danish, pada awalnya semua perlu dibantu. namun ada inisiatif dari dirinya untuk melakukannya sendiri, yang harus dipupuk terus untuk dijadikan suatu kebiasaan positif. Sekarang, dia sudah berjalan menuju tahapan kemandirian, dia sudah mulai bisa melakukan sendiri hal yang melekat pada dirinya, seperti mrmakai baju sendiri, sikat gigi, pipis ke kamar mandi, namun ada kalanya hal ini tidak konsisten. Saya ingin menyempurnakan hal hal mendasar untuk mandiri kepadanya. Oleh karena itu saya ingin menetapkan beberapa target mandiri Danish yaitu :
- ‎ Pakai baju sendiri
-  Pakai kaos kaki dan sepatu sendiri


Hari pertama
Setiap sekolah rutinitas yang dilakukan adalah bangun-makan-mandi-pakai seragam sekolah-pakai kaos kaki dan sepatu
Saya sudah mulai menerapkan kebiasaan ini sejak bulan Oktober ketika Danish mulai masuk sekolah. Awalnya dia begitu semangat, kemudian ada fase jenuh sepertinya dan dia ingin dipakaikan.
Namun, hari ini dia tampak begitu giat dan mempunyai inisiatif yang bagus dalam memakai kaos kaki dan sepatu sebelum berangkat sekolah. Prosesnya tidak sampai 5 menit untuk hari ini. Setelah selesai tak lupa aku memberikan pujian "Pinter Anak Ibu.". untuk memberikan penghargaan dan motovasi bahwa hal yang dia lakukan sudah benar dan patut untuk dilestarikan. 
Ketika di sekolah pun dia juga dengan teratur mencopot sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu.




Nah gambar diatas dia sudah selesai memakai seppatu dan siap berangkat ke sekolah :) 

Tertarik Menu Yang Lain?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...